Sunday, February 24, 2008

1/2 bebek

Pertama kali ditemukan pada 1798 di tenggara Australia, contoh badannya awalnya diyakini adalah buatan taxidermist. Paruh bebek yang direkat pada badan berang-berang. Namanya berarti kaki rata dengan ekor gemuk sebagai penyimpan lemak. Beratnya tidak sampai 1 kg, dan panjang cuma 1/2 m, dgn suhu tubuh 5C di bawah temperatur badan rata2 mamalia. Ia menghasilkan racun, meskipun tidak mematikan, namun bisa memberi rasa perih hingga satu bulan lamanya.
Makhluk ini punya kemampuan mendeteksi predator dengan menangkap gelombang listrik dan perubahan tekanan mekanis yang dihasilkan oleh kontraksi otot dari tubuh musuh biologisnya. Electroreceptor-nya bahkan bisa membedakan mana makhluk hidup dan mana yang bukan. Mirip berang-berang, ia perenang ulung, dengan kemampuan tdk bernafas selama 40 detik, ia berkomuter hampir 10km sehari dengan 12 jam masa kerja.

Seperti ayam, ia bertelur, kemudian sesaat setelah menetas, si anak akan menetek pada induknya, namun tidak seperti induk kebanyakan, si ibu mengeluarkan susu melalui pori2 pada kulitnya. Jika mamalia jantan pada umumnya hanya punya 2 kromosom (X dan Y), makhluk 1/2 bebek ini punya 10 (XYXYXYXYXY), serumus dengan burung, hanya berbeda abjad.
Berpuluh tahun riset para ahli biology tentang makhluk ini, berakhir pada kesimpulan bahwa penciptaannya adalah bukti kalau Tuhan memang humoris. Ia bertengger sendirian dalam kingdom mamalia dan dikenal sebagai Ornithorhynchus anatinus.

Saturday, February 23, 2008

Hujan yang sering turun tidak tepat musim

Hujan semakin sering turun dengan tidak tepat musim. Menambah urutan ketidakmungkinan dari hal-hal yang sudah dicoba dirumuskan oleh orang-orang lama dalam penanggalan dan formulasi2 kuno. Manusia? sudah bukan hal aneh jika perilakunya lebih sulit lagi ditentukan. Derajat ketidakmungkinan yang melesat secara eksponensial menganulir postulat2 yang sekian lama dibentuk. Hukum2 lama yang sudah sulit terbedakan dari mitos, begitu kuno hingga kebanyakan manusia taklid kepadanya, dibenturkan pada realitas2 baru. Sebuah ketidakpastian akan mendorong ketidakpastian lainnya. Berjalin, kerukut, sampai sulit untuk diurut. Kerumitan2 jalinan melahirkan nabi2 baru penjual surga, sembako yg kian mahal, serangan-serangan dan kematian. Ketidakpastian meracik ketidakyakinan, menumpulkan perasaan dan menghapus kegumunan. Siapa sangka ada proklamasi yang lahir dari hujan yang sering turun tidak tepat musim?