Friday, May 05, 2006

Kepribadian yang Terbelah


Baru saja saya menonton sebuah film pengadilan yang sangat tricky, sekaligus menyebalkan.
Dalam Primal Fear yang dibintangi Richard Gere (pengacara yang membela terdakwa pembunuh Uskup), dan Edward Norton (terdakwa yang akhirnya terbukti bersalah), pembuat skrip seolah mengajak kita menggali kasus2 yang (sekarang mulai basi) melibatkan pembunuh dengan gangguan kejiwaan, semacam Split Personality, gitu lah.
Saking basinya issue (bahkan menurut pelaku kejahatan sekalipun) ini, pembuat cerita kemudian mencoba mempermainkan penonton, dengan memanfaatkan premis awal yang akan diambil kebanyakan orang, yaitu: jika pelaku tetap yakin dirinya tidak bersalah, maka kemungkinannya adalah ia memang tidak bersalah, atau ia mengidap kelainan jiwa. Jika semua bukti dan motif membidiknya dengan sempurna, maka orang2 akan yakin bahwa pelaku sakit jiwa.

Dan inilah yang saya simpulkan juga pada awalnya. Pelaku memiliki kepribadian ganda. Antara tokoh Aaron (yang pengecut) dan Roy (yang sadis). Namun di akhir film, saat terdakwa dibebaskan dari hukuman penjara, tepat di menit terakhir, penonton disadarkan, bahwa tidak ada Aaron...tidak pernah ada..sebuak trick yang sangat menyebalkan. Semua terlambat, karena palu sudah diletakkan, dan penjahat begitu lihai membagi kepribadiannya.

Kejahatan yang dilakukan oleh orang yg berkepribadian ganda (sehingga saat diinterogasi, yang bersangkutan -pd sisinya yg lain- tidak tahu menahu) ternyata tidak diakhiri dengan hukuman mati, sekejam apapun atau seterencana apapun pembunuhan tsb (yang dilakukan oleh bagian tertentu dari kepribadiannya).
Saya membayangkan adanya 2 makhluk (mungkin juga banyak jiwa) dalam 1 body, yang bergerak sendiri2 dan seringkali kontradiktif 1 sama lain, melakukan urusannya masing2, yg bertujuan membangun eksistensi masing2. Dan membunuh adalah salah satu caranya.

Ya, akan menjadi tidak adil jika orang tsb (baca:body) dihukum atas kejahatan yg dilakukan hanya oleh 1 bagian saja, dan tentu saja tidak diketahui bagian2 yg lain. Orang seperti ini sama sekali tidak gila, dia hanya normal, namun punya banyak bagian normal dalam 1 kepala, itu saja.

Saya bertanya2, apakah pelaku yang benar2 'terbelah' tsb akan masuk neraka atas kejahatan dari sebagiannya? Ataukah memang ada 2 jiwa dalam hatinya dan masing2 punya tanggungjawab? Ataukah dia juga akan dianggap gila di depan hukum Tuhan?

No comments: