Friday, January 06, 2006
Tentang Santet-santet
Saya baca berita, ada jaksa yang disantet, kasurnya dipenuhi belatung.Si Jaksa pun curhat ke atasannya. Tak lama berselang, sang atasan omong lewat media, "Perhatian buat semua dukun, santet-santetan ga bakal menang lawan kejaksaan agung!". Tentang anak buahnya itu dia komentar, "Saya bilang ke H, masalah santet itu sudah biasa, seharusnya dia siap sejak menerima jabatan ini".
Saya terperanjat dengan berita tersebut. Kemudian saya ingat bahwa sepertinya Undang-undang anti santet sudah masuk ke KUHP.Wah-wah ada yang salah dengan negara ini pikir saya, mudah-mudahan tidak ada negara lain yang mentertawakan hal-hal beginian.Masalahnya sepele, kalau banyak hal yang teramat sukar dinalarkan sudah dijadikan alsan untuk ini itu, habislah daya pikir kita, matilah rasio bangsa ini, dan kembalilah kita ke jaman Raja-raja kuno dimana rakyat tetap membebek dalam kebodohan dan kemiskinan. Tentu mereka yakin seyakin-yakinnya bahwa 'kebodohan' dan 'kemiskinan' mereka adalah sepenuhnya peran yang diberikan oleh Sang Pencipta kepada mereka.
Bagaimana mungkin negara ini menganggap begitu serius hal-hal bodoh dan jauh dari akal sehat itu. Benar-benar ini sudah menjadi batu sandungan bagi lompatan pencerahan...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment