Saturday, January 14, 2006

Virus Materialisme



Satu bulan terakhir ini saya ikut membantu proyek seorang dosen di eks tempat saya kuliah.
Awalnya hanya sekedar mengisi waktu luang (sehubungan dengan anggapan saya bahwa kesehatan otak saya dapat terganggu akibat banyak menganggur, dengan side effect tentunya saya mendapat penghasilan.

Seiring berlangsungnya pekerjaan saya, dari tugas ke tugas, dari uang honor ke uang honor, pikiran saya mulai berubah. Ya! otak saya mulai berganti pandangan saat saya mulai mendapat banyak uang. Saya akhirnya tidak berpikir lagi tentang berapa banyak waktu luang yang bisa saya bunuh dengan pekerjaan saya ini. Dalam benak saya hanyalah berapa uang lagi yang saya harus dapatkan. Ini mengerikan!! benar-benar menakutkan saya akhir-akhir ini...Saya khawatir kalau saya kudu terjun bebas ke dalam kapitalisme atau materialisme.

Kesan yang saya dapat berbeda sekali antara pendapatan dari orang tua saya di satu sisi, dan penghasilan yang saya peroleh sendiri di sisi lain. Saya justru lebih bertanggungjawab untuk uang yang saya dapat dari rumah. Sedangkan materi yang saya bisa usahan sendiri, membuat saya tak berpikir panjang untuk memakainya menyenangkan diri dan menumbuhkan virus hedonisme. Hilang sudah semua idealisme, filantropisme, dan kearifan sosial.

Materialisme, benar-benar sesuatu yang terlalu jahat untuk saya bayangkan.
(Dan mungkin saya masih terlalu muda untuk punya banyak harta)

1 comment:

Anonymous said...

bagaimana klo uang honornya untuk traktir-traktir "the pandegers"??? :-)


aderianos malakianos